Tech cyber security

Memahami Zero-Day: Ancaman Silent tapi Mematikan dalam Dunia Siber
2025-08-21 01:10:42
Ronaldo Gunadi Tumanggor
Author :Ronaldo Gunadi Tumanggor

Author Content Creator

Memahami Zero-Day: Ancaman Silent tapi Mematikan dalam Dunia Siber

Apa Itu Zero-Day?

Zero-day adalah istilah untuk celah keamanan (vulnerability) dalam sebuah software, hardware, atau sistem yang belum diketahui oleh pengembang maupun vendor resminya. Karena belum ada patch atau perbaikan, celah ini bisa dimanfaatkan oleh penyerang untuk melancarkan serangan.

  • Zero-day vulnerability → celah yang belum diperbaiki.

  • Zero-day exploit → kode atau metode yang digunakan untuk menyerang celah itu.

  • Zero-day attack → serangan nyata yang memanfaatkan exploit tersebut.

Kenapa disebut “zero-day”? Karena ketika celah ini ditemukan penyerang, developer punya nol hari untuk memperbaikinya sebelum dieksploitasi.


Kenapa Zero-Day Sangat Berbahaya?

  1. Tidak ada peringatan dini – antivirus dan sistem keamanan tradisional biasanya tidak bisa mengenali.

  2. Eksploitasi cepat – sering digunakan dalam serangan targeted, seperti spionase atau sabotase.

  3. Bisa menyebar luas – jika bocor ke dark web, exploit zero-day bisa dipakai oleh banyak kelompok hacker.

  4. Dampak besar – dari pencurian data pribadi, serangan ransomware, sampai sabotase infrastruktur penting.


Contoh Kasus Nyata Zero-Day

  • Stuxnet (2010): Worm yang menggunakan beberapa zero-day untuk menyerang sistem industri Iran.

  • EternalBlue (2017): Exploit dari NSA yang dicuri lalu dipakai untuk serangan WannaCry & NotPetya.

  • Pegasus Spyware (2021): Memanfaatkan zero-day di iOS untuk mengintai jurnalis & aktivis.

Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa zero-day tidak hanya masalah teknis, tapi juga bisa berdampak pada geopolitik dan hak asasi manusia.


Tren Zero-Day Saat Ini

Menurut laporan Google Threat Analysis Group dan Qualys:

  • Tahun 2023 tercatat 97 zero-day exploit yang aktif dipakai di dunia nyata.

  • Tahun 2024 ditemukan 75 kasus baru, mayoritas menargetkan perusahaan enterprise dan infrastruktur keamanan jaringan.

  • Tren menunjukkan bahwa aktor negara dan grup kriminal siber semakin sering memanfaatkan zero-day untuk tujuan spionase dan serangan skala besar.


Bagaimana Cara Melindungi Diri dari Zero-Day?

Karena zero-day belum punya patch resmi, pertahanan harus dilakukan dengan pendekatan berlapis (defense in depth):

  1. Gunakan sistem IDS/IPS dan firewall modern → untuk deteksi anomali perilaku jaringan.

  2. Segmentasi jaringan → agar serangan tidak menyebar luas jika satu sistem ditembus.

  3. Multi-Factor Authentication (MFA) → mencegah penyalahgunaan kredensial.

  4. Patch secepat mungkin setelah vendor merilis update.

  5. Zero Trust Architecture → jangan percaya otomatis, verifikasi setiap akses.

  6. Gunakan Threat Intelligence & AI → teknologi AI/ML kini membantu deteksi pola anomali yang mencurigakan.


Masa Depan: AI vs Zero-Day

Teknologi AI kini menjadi “senjata baru” untuk menghadapi zero-day:

  • LLMPATCH (2024): Sistem berbasis AI yang mampu otomatis membuat patch dengan akurasi hampir 99%.

  • Zero-X Framework: Menggunakan federated learning & blockchain untuk deteksi zero-day di IoT & kendaraan pintar.

Hal ini menunjukkan bahwa di masa depan, AI bukan hanya target serangan, tapi juga alat pertahanan siber paling ampuh.


Kesimpulan

Zero-day adalah ancaman silent tapi mematikan karena sulit dideteksi dan bisa menyebabkan kerusakan masif. Meski begitu, dengan strategi keamanan berlapis, update berkala, serta pemanfaatan teknologi baru seperti AI, risiko zero-day bisa ditekan.

Sebagai pengguna maupun organisasi, kesadaran dan respon cepat adalah kunci agar kita tidak menjadi korban serangan berikutnya.